Makam Desa Gemeksekti Kebumen
Kebumen, Ada yang berbeda dengan jalan setapak menuju areal pemakaman Desa Gemeksekti, lebih nyaman dan mudah dilalui. Hot Mix, ya jalan ke makam di atas bukit ini telah diaspal hot mix.
Setahun yang lalu jalan menanjak curam ke areal pemakaman masih berupa cor yang relatif licin didaki. Kini tentu para peziarah semakin nyaman dengan perhatian pemerintah desa berupa perbaikan akses menuju pemakaman.
Tak terkecuali peziarah-peziarah kecil dari MIN 1 Kebumen yang setiap menjelang bulan puasa menyempatkan diri berziarah mengirim doa para pendiri madrasah yang dimakamkan di atas bukit.
Jum’at, (17/3) ratusan peserta didik kelas 3, 4, dan 5 didampingi para guru menapaki setapak demi-setapak jalan, menuju gerbang alam barzah para pendahulu di Pemakaman Desa Gemeksekti Kecamatan Kebumen Jawa Tengah.
Adapun karena pertimbangan jalan yang curam kelas 1 dan 2 tetap berada di madrasah, sedang untuk kelas 6 dikarenakan sedang melaksanakan PAT mereka juga tetap di madrasah.
Rombongan peserta didik dari madrasah yang berdiri tahun 1961 ini, berangkat dengan berjalan kaki dari lapangan madrasah. Sebelum berangkat, para peserta didik dibekali adab ziarah oleh H. Khas Khasol Khaq, S.Pd. sang imam ziarah.
“Anak-anak di pemakaman nanti tolong jaga langkah, jangan melompati kubur dan jangan duduk di batu-batu nisan” katanya mewanti-wanti. “Bawalah alas duduk sendiri, kalian bisa duduk di tempat kosong di antara batu-batu nisan” sambungnya.
Rombonganpun berangkat menyusuri jalan menanjak +- 500 meter jauhnya. Sesampainya di atas bukit, setelah pengarahan singkat, kalimat-kalimat thayyibah bersahutan dari bibir-bibir mungil dilengapi bacaan qalbul Qur’an, surat Yaa Siin dan dipuncaki dengan Do’a.
Do’a yang dipanjatkan kepada Yang Maha Esa agar para pendiri madrasah dan para leluhur selalu dalam keselamatan, ampunan dan penjagaan terbaik dari sang Maha Hidup. Di atas Bukit yang asri alami, para peziarah dapat melihat rumah-rumah penduduk dan mendengar hiruk pikuk aktivitas kehidupan manusia di bawah bukit.
Usai berziarah, peserta didik dari madrasah yang dipelopori oleh H. Abdul Rohim Kades Gemeksekti periode 60-an ini, bersangsur kembali ke madrasah dengan menuruni setapak yang sama untuk kembali menuntut ilmu, bekal kehidupan di masa depan. Dwi