Kebumen_ Dalam rangka mewujudkan sekolah adiwiyata, MIN 1 Kebumen kedatangan tim verifikasi Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK), Jum’at, (25/10/2024). Ketua tim verifikasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen, Guruh Dwiputra menyampaikan, program sekolah atau madrasah adiwiyata ini mengajak anak-anak untuk cinta lingkungan hidup.
Hadir bersamanya empat anggota tim verifikator dari berbagai latar belakang, Siti Istikomah dan Slamet Nurkholis dari Disdikpora, Rina Rakhmawati dari Kementerian Agama, dan Firman Budiyanto Efendi dari Dinas Lingkungan Hidup.
Guruh mengutarakan, penting sekali anak diberi pemahaman dalam mengurangi dan memilah sampah. “Jika sampah anorganik dicampur sampah organik tentu sangat berbahaya.”, ujarnya.
Ia menuturkan, tiap hari Kebumen memproduksi 80 s.d. 100 ton sampah. “Per hari sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaligending ataupun Semali sebanyak 16 s.d. 20 truk sampah, satu truk sekitar 5 ton.” tuturnya.
“Jadi kalau tidak ada gerakan penyadaran untuk mengurangi sampah, berbahaya.” sambungnya. Menurutnya lagi, meskipun kini sudah ada teknologi pengelolaan sampah yang canggih, namun biayanya sangat mahal, sehingga solusi mengurangi sampah inilah yang paling praktis.
“Misalnya, untuk mengolah sampah ada teknologi plastic pirolisis yakni pengolahan sampah dengan tekanan tinggi sehingga sampah plastik dapat dirubah menjadi minyak lagi, namun biayanya mahal sehingga secara ekonomis tetap lebih bagus mengurangi sampah.” kata pejabat pengendali dampak lingkungan dinas lingkungan hidup ini.
Sementara itu, hadir pula, Drs. H. Khamid, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Kades Gemeksekti Suramin S.E, serta pengurus Komite MIN 1 Kebumen.
Dalam sambutannya Khamid menyampaikan, sekolah adiwiyata mempunyai unsur-unsur khusus yang penting. “Ciri khusus sekolah atau bahasa arabnya madrasah, di sekolah adiwiyata ada taman yang ditanami berbagai tanaman indah. Dengan adanya taman itu, pendidik dan peserta didik merasa nyaman berada di sekolah.” terangnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan ada tiga karakter madrasah adiwiyata yakni sehat, bersih, indah. “Kita upayakan pendidik dan peserta didik betah berada di madrasah, gurunya betah mengajar, muridnya betah belajar,” ujar Khamid.
Menyambut kehadiran tim verifikator, Hj. Widyastuti, selaku kepala madrasah menyampaikan, kedatangan tim verifikasi calon sekolah adiwiyata ini merupakan suatu kehormatan bagi madrasah yang ia pimpin.
“Berasa ketiban ndaru, MIN 1 Kebumen baru merintis menuju adiwiyata baru-baru ini, selama 4 tahun terkhir kami berjibaku menyiapkan ruang kelas baru, sehingga lingkungan madrasah masih belum rapi,” ucapnya.
“Kami masih jauh dari sempurna dalam mewujudkan madrasah adiwiyata, harapan kami jika ditemukan kekurangan maka dibimbing, dibetulkan, dan ditunjukkan mana yang harus disempurnakan dan diperbaiki,” harapan kamad.
Kepada kelima tim verifikator dirinya menyampaikan agar memverifikasi madrasahnya dengan teliti. “Selamat mengamati setiap sudut madrasah, termasuk masuk ke ruang kelas saat pembelajaran agar anak-anak juga memahami tentang pentingnya program adiwiyata ini,” tutupnya. D