Kebumen, 20 Mei 2025 – Suasana penuh semangat dan kebersamaan menyeruak di MIN 1 Kebumen dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 sekaligus Hari Lahir (Harlah) MIN 1 Kebumen. Duan kegiatan ini diisi dengan rangkaian acara yang meliputi upacara bendera, gelar karya, dan jalan sehat berhadiah.
Upacara diikuti oleh peserta didik kelas 4, 5, dan 6 berlangsung khidmat di halaman madrasah. Sementara itu kelas 1, 2, 3 berada di kelas Bersama ustadz/ustadzah Madin Ar Rahmah MIN 1 Kebumen melantunkan doa, Asmaul Husna dan kegiatan pembiasaan lainnya.
Kepala MIN 1 Kebumen, Hj. Widyastuti, bertindak sebagai pembina upacara menekankan pentingnya menjadikan Harkitnas sebagai momentum kebangkitan generasi muda yang cerdas dan bijak dalam menggunakan teknologi.
“Bangsa Indonesia tidak mau lagi dijajah. Kini saatnya kita bangkit, menjadi generasi yang tidak dijajah oleh teknologi, tapi justru memanfaatkannya untuk kemajuan dan kecerdasan. Gunakan teknologi untuk belajar agar masa depan cerah. Gunakan dengan bijak, batasi waktumu dalam menggunakan HP,” pesan Hj. Widyastuti kepada seluruh peserta.
Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) sendiri diperingati setiap tanggal 20 Mei di Indonesia. Tanggal ini dipilih untuk mengenang berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, yang dianggap sebagai tonggak awal bangkitnya rasa nasionalisme dan perjuangan kolektif rakyat Indonesia melawan penjajah.
Di MIN 1 Kebumen, peringatan Harkitnas juga bertepatan dengan berdirinya MIN 1 Kebumen sebagai madrasah pada tanggal 20 Mei 1961. Dengan demikian terdapat dua momentum yang sarat makna yang diharapkan memacu semangat dalam memajukan pendidikan di madrasah ini.
Selepas upacara, berbagai kegiatan telah diagendakan, seperti gelar karya / pameran maket perkotaan, miniatur rumah adat, berbagai hasta karya, makanan tradisional, peragaan kain batik buatan peserta didik, pameran batik cap, jumputan, dan eko printing, selain itu peserta didik diajak jalan sehat sebagai sarana refreshing dan syiar. Selepas jalan sehat, sambil menunggu pembagian doorprize beragam penampilan individu dan kelompok antar kelas diketengahkan.
Doorprize utama tahun ini berupa 3 (tiga) buah sepeda dari berbagai sumber. Selain itu ada puluhan hadiah yang lain yang ditata sedemikian rupa di panggung acara. Widyastuti dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu suksesnya rangkaian harlah madrasah yang ia pimpin.
Jalan sehat menjadi salah satu agenda utama yang disambut antusias oleh seluruh warga madrasah. Kegiatan ini dibuka secara simbolis dengan pemotongan tumpeng oleh Hj. Widyastuti. Potongan pertama diserahkan kepada Ketua Komite Madrasah, KH. Amirudin Nur, dan disaksikan oleh H. Syueb dan Ikhwan selaku anggota komite, sekretaris desa Gemeksekti, para guru, serta seluruh peserta didik. Pelepasan balon-balon harapan juga menjadi momen manis dalam pada itu.
Tak ketinggalan, Korps Drum Band MIN 1 Kebumen tampil memukau di depan rombongan peserta, Mengenakan pakaian dan peralatan serba baru dengan warna mencolok, performanya menambah kemeriahan suasana.
Rute jalan sehat menempuh jarak sekitar 1,5 km, dimulai dari halaman madrasah, melewati ruas jalan kabupaten, melewati jalan desa Gemeksekti secara melingkar, dan kembali lagi ke madrasah.
Sementara itu aula madrasah telah ditata sedemikian rupa untuk menampung aneka gelar karya. Karya-karya ini tak lepas dari kearifan lokal masyarakat Desa Gemeksekti yakni kerajinan kain batik. Karya batik cap, batik jumputan, dan eko printing telah disiapkan sejak pekan sebelumnya oleh para peserta didik didampingi para guru .
Batik cap adalah jenis batik yang dibuat menggunakan alat cetakan (cap) dari tembaga atau logam yang dibentuk menyerupai motif batik tertentu. Cetakan ini dicelupkan ke malam panas (lilin batik), lalu dicapkan ke permukaan kain untuk membentuk pola yang diinginkan.
Batik jumputan adalah salah satu teknik batik yang berasal dari pewarnaan celup ikat, bukan dari teknik tulis atau cap. Teknik ini dikenal juga dengan nama tie-dye dalam istilah internasional.
Eco printing adalah teknik pewarnaan kain dengan memanfaatkan warna dan bentuk alami dari daun, bunga, atau bagian tumbuhan lainnya. Proses ini dilakukan dengan cara menata daun atau bunga di atas kain kemudian daun tersebut dipukul atau dikukus sehingga pigmen alaminya berpindah ke kain, Selanjutnya, kain dikeringkan dan diproses agar warna menempel permanen. (DFR)