Kebumen_Suasana gedung barat MIN 1 Kebumen, Selasa (17/12/024) tidak seperti biasanya. Tidak terlihat satupun sepeda ontel milik peserta didik yang biasa memenuhi parkiran. Yang ada justru ratusan sepeda motor, memenuhi depan gedung. Motor-motor itu milik peserta Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) Kementerian Agama Tahun 2024. Gedung baru yang belum lama ini di resmikan dipilih oleh kantor kementerian Agama Kabupaten Kebumen menjadi salah satu lokasi seleksi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Datang memantau pelaksanaan kegiatan, Dr. Sukarno Kakan Kemenag Kabupaten Kebumen. Ia mengecek satu persatu ruangan yang digunakan untuk test saat itu sesi CAT 1 sedang berlangsung. Direncanakan seleksi ini berlangsung 3 sesi. Ada 4 ruangan ber AC yang digunakan, kapasitas masing-masing 25 peserta.
Kan Kemenag menyampaikan, peserta SKTT kali ini sebanyak 277 orang yang terdiri dari calon penghulu, guru, maupun tenaga kantor. Dirinya berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar. “Semua diharapkan berjalan lancar tidak ada halangan suatu apapun sehingga nantinya pegawai yang lolos seleksi bisa menambal kekurangan pegawai di kementerian agama”, ucap Sukarno.
Terpantau ratusan peserta yang sesinya belum dimulai memanfaatkan ruangan kelas kosong, koridor, termasuk space di bawah tangga untuk belajar. Mereka yang sebagian besar telah berumur dan telah mengabdi bertahun-tahun di satuan tugas masing masing nampak antusias menyiapkan diri. Masing-masing telah membawa laptop, hp dan kuota jaringan seluler secara mandiri. Dari sisi panitia, beberapa laptop cadangan disiapkan untuk mengatisipasi apabila laptop milik peserta mengalami trouble.
“Setelah ini ada test untuk CPNS kemudian dilanjut tahap berikutnya termasuk ada wawancara moderasi beragama dan praktek kerja” kata Sukarno.
Metha Rosana Dewi, panitia sekaligus analis sumber daya manusia aparatur pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen menerangkan, Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan untuk calon PPPK di Kementerian Agama dilaksanakan secara daring melalui Computer Assisted Tets (CAT) mengerjakan soal soal berwawasan moderasi beragama.
“Dengan seleksi ini kami berharap terjaringnya pegawai yang capable secara teknis dan pemikiran moderasi beragamanya baik” katanya. “Tidak hanya pinter secara teknis tapi juga toleran, tidak radikal” tambahnya.
Hj. Widyastuti selaku kepala MIN 1 Kebumen mengaku senang melihat semangat dan antusias peserta CAT. “Saya merasa senang dan mendoakan semoga semua yang sedang memperjuangkan nasibnya sukses semua” katanya.
“Kami menyediakan tempat yang representatif dengan harapan peserta mendapatkan kenyamanan dalam berpikir dan menaklukkan soal yang mungkin sulit” sambungnya. Untuk hari ini peserta didik kelas 6 sementara pindah belajar di Gedung Timur.
Terkait penunjukan madrsahnya untuk lokasi CAT, dirinya menyampaikan terima kasih kepada Kemenag Kebumen yang telah mempercayakan lokasi CAT CPPPK di MIN 1 Kebumen. “Keuntungannya kami tidak perlu promosi kemana-mana namun bisa dikenal banyak orang, semoga membawa keberkahan utk MIN 1 Kebumen” kata Kamad.
Salah satu peserta, Muhammad Nasrullah seorang penyuluh KUA Kecamatan Kebumen setelah selesai test menceritakan, ada 100 soal yang harus dikerjakan. Bersyukurnya ia bisa memaksimalkan waktu 90 menit dengan baik, bahkan selesai sebelum waku habis, ia mendapat nilai 72. Menurutnya di sesi 1 sempat ada trouble jaringan sebentar tapi setelah itu lancar.
Nasrullah bercerita dirinya telah mengabdi di kementerian Agama sebagai penyuluh selama 7 tahun. Sebelumnya ia juga pernah mengasuh pesantren di pusat kota Kebumen sekaligus menjadi Imam masjidnya selama 11 tahun.
Tugas yang ia lakukan selaku penyuluh keagamaan non ASN di kecamatan Kebumen membawanya bersyiar agama kepada warga binaan di rumah tahanan Kebumen. Ia ajak para warga rutan untuk bermujahadah, membaca sholawat dan mendalami agama dengan berbagai tema.
“Tiap hari Rabu, sejak sebelum covid sudah bertugas melakukan pembinaan keagamaan di rutan” katanya. Selama bertugas di lapan dirinya pernah membimbing 3 orang penghuni rutan untuk bersyahadat. “Mereka sekarang telah keluar penjara dan terus dibimbing melalui majlis pengajian” kata alumni An Nawawi Berjan dan Al Anwar Sarang Rembang ini. Ia berharap semoga semua peserta CAT ini berhasil dan semuannya bisa mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP). D