
Kebumen, 29 Oktober 2025 — MIN 1 Kebumen menggelar kegiatan Parenting di Aula MIN 1 Kebumen dengan menghadirkan narasumber seorang psikolog dari Air Vision, Rofiah Akbar, M.Psi., Psikolog. Kegiatan ini diikuti oleh para wali murid kelas 1 dan guru-guru MIN 1 Kebumen.
Dalam kegiatan tersebut, Rofiah Akbar tidak hanya memberikan materi seputar pengasuhan anak, tetapi juga menyampaikan hasil psikotes murid kelas 1 yang telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya. Hasil psikotes ini membantu para orang tua mengenali potensi terpendam dan gaya belajar anak, baik yang bersifat visual, auditori, maupun kinestetik, termasuk kecenderungan multiple intelligence masing-masing.
Acara dibuka oleh Hj. Widyastuti, M.Pd., Kepala MIN 1 Kebumen. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih kepada seluruh wali murid yang hadir dan menegaskan kebanggaannya atas berbagai prestasi yang telah diraih peserta didik MIN 1 Kebumen. “Kami juga ingin seluruh murid MIN 1 Kebumen menjadi generasi yang soleh solehah, murid MIN 1 Kebumen otomatis menjadi santri Madin Ar Rahmah, agar mereka tidak hanya berprestasi, tetapi juga tidak lupa mengaji,” ungkapnya.
Dalam pemaparannya, Rofiah Akbar membuka sesi dengan mengutip firman Allah dalam QS. An-Nisa ayat 9:
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan di kemudian hari anak-anak yang lemah…”
Ia menjelaskan bahwa tanggung jawab membentuk generasi tangguh tidak hanya berada di pundak sekolah atau madrasah, tetapi terutama di tangan orang tua. “Untuk menghasilkan anak yang tangguh, maka diperlukan orang tua yang tangguh, bukan sekadar sekolah yang tangguh,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rofiah menyampaikan bahwa banyak orang tua kerap menganggap anaknya “biasa saja” atau “tidak istimewa”, padahal setiap anak memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Hujurat ayat 13. Ia menegaskan bahwa IQ bukan segalanya, dan tugas orang tua adalah menemukan, menggali, serta mengembangkan bakat dan potensi anak.
Ia juga memberikan beberapa langkah praktis bagi orang tua dalam mengembangkan bakat anak, di antaranya:
- Menerima bakat anak.
- Memberikan fasilitas yang sesuai dengan minat anak.
- Menjadi contoh nyata bagi anak.
- Mengajak anak mengunjungi tempat yang relevan dengan bakatnya.
- Memberikan kesempatan anak bergabung dalam komunitas.
- Menantang anak dengan proyek kecil yang membangun tanggung jawab.
- Mengikutsertakan anak dalam lomba.
- Memberikan apresiasi dan tanggapan positif.
- Menyediakan waktu Me Time bagi anak.
“Amati tingkah laku anak, kenali tipe kecerdasannya, beri stimulasi dan kesempatan untuk mengeksplorasi. Ketika waktunya sekolah, ya sekolah. Disiplin adalah kunci membentuk anak tangguh,” tutur Rofiah menekankan pentingnya pembiasaan disiplin sejak dini.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Para wali murid antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar tumbuh kembang, kecerdasan, dan pengasuhan anak.
Melalui kegiatan parenting ini, diharapkan terjalin sinergi yang kuat antara pihak madrasah dan orang tua dalam mendidik generasi penerus yang cerdas, tangguh, dan berakhlak mulia.D








