MIN 1 Kebumen ditunjuk Sebagai Madrasah Piloting AKSI 2020
Wacana tentang penggantian ujian nasional kian kesini semakin jelas adanya. Ujian nasional akan diganti dengan asesment bukan lagi isapan jempol belaka. Kementerian agama telah serius menghadapi assesment ini, salah satunya dengan persiapan penuh di tahun 2020 ini, buktinya telah melaksanakan uji coba sistem secara nasional yang kedua pada 5-6 November 2020 yang di ikuti 188 madrasah ibtidaiyyah seIndonesia. Kegiatan assesment yang gelar oleh Kementerian Agama ini di namakan Assesment Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI).
MIN 1 Kebumen menjadi salah satu madrasah yang ditunjuk sebagai madrasah piloting dalam uji coba sistem ini. Siswa yang diikutkan dalam simulasi ini adalah jenjang kelas 5, sebanyak 84 siswa. hal ini karena direncanakan AKSI akan digelasr secara resmi dan serentak nanti pada tahun ajaran 2021/2022 dan yang akan mengikuti adalah siswa yang saat ini duduk di kelas 5.
Alfan Salim Junaidi yang selaku proktor simulasi AKSI di MIN 1 Kebumen juga menuturkan, ” persiapan AKSI ini sangat luar biasa, Kementerian Agama telah melakukan terobosan yang hebat. kami ditunjuk sebagai salah satu madrasah pilotting mengikutkan siswa kelas 5 sebanyak 84 siswa, hal ini karena siswa yang saat ini kelas 5, sangat dimungkinkan mereka nanti yang akan pertama kali merasakan AKSI sebagai pengganti ujian”. (05/11)
Sebanyak 84 siswa peserta aksi hadir di madrasah dibagi dalam dua shift. Sesi pertama sebanyak 42 peserta dan sesi kedua juga 42 peserta. Pelaksanaannya pun dengan protokol kesehatan yanng sangat ketat. Mengingat saat ini Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Simulasi yang dilaksanakan pada hari pertama berjalan relatif lancar, meskipun ada beberapa kendala namun dapat teratasi.
Kepala Madrasah MIN 1 Kebumen Hj. Widyastuti, M.Pd juga sangat mengapresiasi terobosan Kementerian Agama pusat yang sangat sigap dalam menghadapi tantangan. ” Alhamdulillah hari ini kami telah ikut melaksanakan simulasi AKSI dengan lancar. Kami sangat bangga berada di bawah naungan Kementerian Agama, karena sangat cepat dan sigap dalam menghadapi tantangan kebutuhan dunia pendidikan. ” (05/11).