Kebumen_Memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, MIN 1 Kebumen mengadakan karnaval bertema busana profesi. Berbagai profesi ditampilkan, ada baju ala petani, nelayan, insinyur, pembalap, koki, perawat, masinis, nahkoda, ilmuwan, dokter, TNI, Polri, guru, kyai, hingga astronot. Selain itu ada pula yang memakai busana teatrikal perjuangan dengan coreng-moreng “darah”, cosplay buto ijo, busana adat berbagai daerah dan buasana bertema cerita-cerita rakyat.
Dipandu barisan paskibraka dan drum band, berbagai pernak-pernik dan miniatur karnaval dibawa serta dalam pawai. Ada replika gedung baru MIN 1 Kebumen yang saat ini dalam pembangunan, tank, perahu speed boat, mobil, roket, robota, aneka planet, pesawat, helikopter, kapal malin kundang, pesawat tempur, rumah adat, kamera, handphone, laptop, tandu jendral Sudirman, miniatur candi prambanan, hingga gunungan berupa hasil bumi asli di atas gerobak. Cukup berat mendorong gerobak ini hingga para wali murid akhirnya turun tangan bahu-membahu.
Sementara itu, aksi teatrikal dari kelas 6C berhasil menyedot perhatian. Aksi ini merupakan olah kreatif wali peserta didik dengan pemeran para putra-putri mereka. Terlihat aktor dan aktris cilik ini begitu menjiwai pertunjukan. Aksi penyerangan pasukan bambu runcing terhadap kompi pasukan penjajah bersenjata laras panjang yang sedang menindas rakyat, begitu heroik. Mereka menyerbu dan bergelimpangan tanpa canggung. Dua kali penampilan disuguhkan di lokasi berbeda, di halaman madrasah dan halaman masjid Al Hayyu yang dilewati rute karnaval. Tak pelak, kerumunan masyarakat dengan wajah penasaran antusias menyaksikan, lusinan kamera penonton tertuju pada aksi teatrikal ciamik ini.
Sebelumnya, saat upacara di halaman madrasah Hj. Widyastuti, kepala MIN 1 Kebumen mengamanatkan, mulai tahun ini kita berada di era Nusantara Baru, Indonesia Maju, demikian pula MIN 1 Kebumen yang sebentar lagi akan memiliki gedung baru harus memiliki semangat baru dalam berjuang dan memajukan Pendidikan.
“Semua, peserta didik, guru, wali, keluarga besar MIN 1 Kebumen diharapkan memiliki semangat baru”, ungkapnya. “Tunjukkan prestasi kalian dan semangat dalam memperjuangakan pendidikan untuk kemajuan MIN 1 Kebumen”, sambungnya.
Ia juga mengajak peserta upacara untuk bersyukur atas berkah kemerdekaan yang dicapai Indonesia, “Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, 79 tahun Indonesia merdeka, kita berada di alam kemerdekaan”, tuturnya. Ia juga memantik rasa prihatin peserta upacara atas penjajahan yang masih terjadi di Palestina. “Kalau kita melihat di Palestina, anak-anak tidak bisa bebas seperti kalian, mereka masih terkungkung penjajahan”, kata Widyastuti.
Di sela-sela karnaval, redaksi berita MIN 1 Kebumen berhasil mewawancarai salah satu dari empat anggota Baser yang ikut menjaga keamanan pawai. Sembari mengawal jalannya pawai di titik penyebrangan, ia mengaku senang melihat pawai dengan aneka baju yang meriah ini, terlebih cucunya di kelas 1D juga ikut dalam karnaval. “Sejak subuh cucu saya sudah bersiap-siap mengikuti karnaval. Ia disewakan busana dari salon dengan biaya Rp. 60.000, cucunya terlihat senang dan bersemangat“, kata pak Banser yang sudah berumur ini.
Dirinya mengaku semenjak bersekolah di MIN 1 Kebumen, cucunya semakin kenal sopan santun dan lebih semangat belajar. “Ia tidak ingin ketinggalan tugas, mengajinya juga mulai bagus, diajak ke masjid juga mau, diajak ngobrol juga sudah bisa”, ceritanya dengan antusias. Tahun 2000an awal ia mempunyai dua putra yang yang belajar di MIN 1 Kebumen. Kini keduanya telah bekerja dan berprofesi sebagai teknisi mesin. “Satu anak di pabrik Indofood, satu lagi yang kecil di Malaysia di bidang mesin pula”, ujarnya. D