Kebumen_Setiap tahun di bulan Agustus, Kebumen Jawa Tengah mengalami suhu terdinginnya. Dalam catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Stasiun Sempor, suhu terendah di kota ini bahkan bisa turun mencapai 15o C. Bagi penduduk Kebumen yang terbiasa hidup dalam suhu hangat (rata-rata 26o C) tentu penurunan suhu ini sangat terasa. Pengaruh pada kesehatan badan yang umum dirasakan adalah rasa Nggreges.
Nggreges/ Greges adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menggambarkan rasa tidak nyaman di badan seperti demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Nggreges juga bisa diartikan sebagai meriang. Kekebalan tubuh yang baik untuk menghadapainya perlu diupayakan, caranya bisa melalui olahraga senam aerobik.
Seperti yang dilakukan para guru dan peserta didik MIN 1 Kebumen pada Jum’at pagi, (16/8/2024). Diadakan kegiatan olahraga dalam tajuk “Jus buah semangka : Jumat sehat semarak berdoa beribadah dalam semangat kemerdekaan”. Dua lapangan olahraga di madrasah ini riuh rendah dengan sorakan gembira dan dentuman musik senam aerobik nan riang.
“Putar ke kiri hey… nona manis putarlah ke kiri ke kiri ke kiri dan ke kiri ke kiri ke kiri manise …”. adalah sepenggal bait lagu yang jamak diputar dalam senam aerobic populer di Indonesia. Bait ini mampu menggerakkan ratusan peserta didik untuk berputar-putar, merentang tangan, bergerak bak riak ombak, menghangatkan suasana pagi di madrasah ini. Ditingkahi gerakan-gerakan kocak anak di luar contoh sang instruktur menjadi penguat imun menghadapi bulan yang dingin.
Di depan barisan, Dwi Indra Kusuma sang guru olahraga beraksi sebagai instruktur, bergerak seirama musik, memandu peserta didik dan para guru yang ikut membaur di berbagai penjuru barisan. Di lapangan utara tak beda jauh, pak Nurudin sang arsitek futsal MIN 1 kebumen juga memandu anak-anak di kompleks tersebut bergerak, bersorak, berberputar ceria.
Suasana ini menjadi harmoni kesemarakan yang merangkai kegiatan pagi berupa doa, tadarus Yasin fadhilah, dan shalat dhuha. Setelah larut dalam suasana pagi yang khusyuk dan aerobik yang hangat, beranjak siang suasana meriah pecah dengan perlombaan final antar kelas. Tak mau ketinggalan para guru juga ikut larut dalam perlombaan beregu berupa tarik tambang dan balap kelereng.
Semakin lengkap, sehari menjelang HUT RI juga menjadi hari spesial bagi Ibu kepala madrasah. Pendekar pendidikan wanita yang sudah mengajar tiga generasi ini, merayakan maulid ke-57. Ucapan selamat teriring doa dari para guru dan karyawan melengkapi rangkaian semarak hari kemerdekaan di MIN 1 Kebumen. “Mabruk, alfa mabruk, berkah dan sehat wal ‘afiat selalu”. D