Kebumen_Kegiatan Jeda Tengah Semester 1 telah usai, peserta didik kembali pada rutinitas pembelajaran di kelas masing-masing. Tidak seperti kurikulum lama dimana tengah semester digunakan untuk ujian, di kurukulum baru aneka kegiatan di luar kelas yang penuh kreatifitas dan pengalaman diselenggarakan.
Mulai 17 s.d. 21 September digelar berbagai kegiatan menarik seperti cooking class, Sosialisasi Adiwiyata, Sosialisasi Goo Green dan 3R, Senam Jaga Lingkungan, aplikasi 3R pembuatan kotak infaq dari sampah kaleng susu bubuk, pembuatan kompos dan magot, pembuatan pot gantung, pembuatan gerabah di desa Pejagatan Kutowinangun, kunjungan ke Perpusda Kebumen, ziarah Mbah Nur Iman Mlangi penyebar agama Islam di wilayah Sleman, eksplorasi Fauna di GL Zoo, belajar ke Taman Pintar dan “mlaku-mlaku” di Malioboro Yogyakarta.
Sementara itu, berbagai ajang perlombaan pada POPDA tingkat Kabupaten juga terus diikuti. Atlet-atlet MIN 1 Kebumen lolos tingkat kecamatan, maupun kabupaten, kembali berlaga dan berhasil mendulang piala di beberapa cabang pertandingan. Mereka tetap fokus berlaga saat teman-temannya menimba pengalaman di tempat lain.
Pada upacara bendera Senin, (23/9/2024), Failasufa Sholihah mengemukakan pentingnya masa anak-anak sebagai masa-masa emas dalam tumbuh kembang manusia.
“Mereka mempunyai hal yang tidak dimiliki orang dewasa, bapak ibu guru ataupun orang tua”, ungkapnya. Oleh itu penting untuk membekali mereka dengan berbagai pengalaman yang bermanfaat untuk kehidupan kelak.
“Pergunakan waktumu, pergunakan masa-masamu dengan sebaik mungkin, dengan seproduktif mungkin” ucapnya pada para peserta didik.
“Ketika kesempatan datang jangan takut untuk mencoba, temukan passionmu, temukan bidang yang kamu sukai, temukan impian yang ingin kamu capai, coba hal-hal baru dan berusaha”, sambungnya.
Ia menekankan pentingnya bersungguh-sungguh dalam segala hal termasuk mencoba hal baru yang ingin dikuasai. “Amati, jika belum bisa menjadi pelaku, amati teman-temanmu yang sudah baik, yang sudah berhasil, lalu contoh untuk menjadi seperti teman-temanmu itu”, ujar guru yang pernah bertugas di salah satu MI di Kabupaten Boyolali ini.
Pada penutup amanat ia menyampaikan pentingnya kebersihan lingkungan madrasah. “Pilah-pilih sampah, mana yang organic, unorganic dan bahan berbahaya”, katanya. “Untuk menuju madrasah adiwiyata penting sekali kita mampu memilah sampah menjadi tiga klasifikasi tersebut”, pungkasnya. D